Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) merespon soal viral biaya hidup di kawasan sekitar IKN tinggi. Menurut mereka hal wajar sesuai hukum ekonomi, di mana ketika permintaan tinggi, praktis biaya hidup juga akan mengikuti. Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin merespon soal viral biaya hidup di IKN melambung tinggi. Terutama soal biaya sewa rumah yang mencapai Rp 75 juta per tahun.

"Sempat viral kok sewa rumah sampai Rp 75 juta setahun gitu ya," kata Alimuddin di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Menurutnya, kenaikan biaya sewa hal wajar karena adanya peminat yang tinggi. Namun, menurut Alimuddin, biaya sewa senilai Rp 75 juta itu bisa ditempati oleh 10 orang. Jadi jika dibagi oleh 10 orang, biaya sewanya dinilai masih wajar.

Viral Biaya Hidup di Sekitar IKN Nusantara Mahal, Otorita Singgung Hukum Ekonomi Berjalan Sewa Rumah Rp 80 Juta/Tahun, Respons Otorita soal Viral Biaya Hidup di Sekitar IKN Nusantara Mahal Otorita Angkat Bicara soal Mahalnya Biaya Hidup di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Fakta Viral Biaya Sewa Rumah di IKN Selangit, Badan Otorita Beri Penjelasan Dampak Pembangunan IKN Nusantara, Harga Tiket Pesawat Mahal, Aktivitas Ekonomi Tinggi Program Green Pesantren Wujudkan Kesadaran Warga akan Lingkungan Hidup di Sekitar IKN Nusantara

Imbas Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, Otorita IKN: Hotel hotel Penuh, Penerbangan Meningkat Warga Sekitar IKN Nusantara yang Mau Jual Tanah Harus Tawarkan ke Otorita Dulu, Baru ke yang Lain "Ya namanya juga supply and demand, pasti hukum ekonomi berjalan gitu ya. Tapi rumah yang disewa itu Rp 75 juta itu ditempatin oleh 10 orang, coba dibagi aja gitu. Rp 600 ribuan aja sebulan, murah, termasuk murah," tambah Alimuddin.

Sedangkan untuk pembangunan di IKN sendiri, kata Alimuddin, tidak akan mengesampingkan budaya budaya di Kalimantan. Ia juga memastikan, bahwa pembangunan IKN memertahikan lingkungan sekitar. Selain itu, jarak tempuh dari bandara ke IKN diklaim akan lebih cepat dengan pembangunan tol.

"Bulan Juni tahun depan, 35 menit dengan tol Bandara ke IKN sudah selesai," tutur Alimuddin. Nantinya, wisatawan yang ingin berkunjung ke IKN juga bisa sewa di homestay di desa wisata. Hal tersebut, menjadi salah satu alternatif untuk hunian. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya juga sudah memberikan pelatihan kepada 100 orang yang berkecimpung di sektor hospitality.

"Jadi itu konkret untuk hunian dan pasti akan kebutuhannya semakin meningkat. Dan kita akan lakukan secara bertahap," tambah Sandiaga. Sebelumnya, viral di media sosial, menyebutkan bahwa biaya hidup amat tinggi di IKN. Bagaimana ceritanya? "Momen seorang bercerita biaya hidup saat di IKN ternyata lebih mahal dibanding Jakarta. Terlihat biaya kosannya mahal banget," tulis caption unggahan @kegblgnunfaedh Rabu (27/12/2023).

Dalam postingan tersebut, merangkum keluhan keluhan pekerja, tinggal di IKN. Bahkan, ada seseorang yang menanyakan perihal biaya sewa kos per bulan mencapai Rp 5 juta. Selain itu, ada juga yang menyewakan kontrakan seharga Rp 3,5 juta. Lalu, orang yang mengeluhkan biaya tersebut memberi caption, "Harganya melebihi cicilan KPR," tulisnya seraya memberikan emoticon wajah sedih. Adapula yang menawarkan Rp 55 juta per tahun termasuk air dan Rp 80 juta per tahun termasuk kasur.

"Kalau nggak kerja di IKN. Nggak bakalan tahu kalau ternyata biaya hidup di sana lebih mahal dari Jakarta. Cari kosan harganya selangit," tulis caption unggahan tersebut. Melihat unggahan tersebut, warga net menyikapi dengan beragam. Di antaranya, melihat fenomena tersebut, sebagai hal wajar. "Awal awal biasanya emang mahal mungkin klo dah 100 tahun baru murah semua," tulis @diaz_dirgantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *