Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mencatat, tabungan orang kaya alias simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar, mengalami tren penurunan sejak akhir tahun lalu. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menduga penurunan ini sebagian besar adalah korporasi. "Dari akhir tahun lalu tumbuh sekitar 14 15 persen, sekarang turun sampai ke sekitar 3,51 persen. Dugaan kami sebagian besar ini adalah korporasi," katanya dalam konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan LPS yang berlangsung di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Ia mengatakan, bila melihat dari tren pemakaian korporasi, Purbaya menduga orang kaya ini beralih memakai uang sendiri dalam melakukan ekspansi bisnis. "Kita juga takut apakah ini menandakan mereka ga punya duit. Cuman kalau kita lihat tren pemakaian uang korporasi, sepertinya mereka beralih memakai uang sendiri untuk melakukan ekspansinya," ujar Purbaya. Dia menduga, mereka menggunakan uang sendiri untuk ekpansi, dibanding harus mengandalkan pinjaman dari bank.
Tabungan Nasabah Tajir Bersaldo di Atas Rp 5 Miliar Menyusut, LPS Ungkap Penyebabnya Tabungan Orang Kaya di Atas Rp 5 M Menyusut Tabungan Nasabah Tajir di Indonesia Menyusut Jelang Pemilu 2024, Diduga Ini Pemicunya
LPS Mulai Was was, Tabungan Orang Kaya Mulai Menyusut Tabungan Orang Kaya Menyusut, Banyak BPR Bangkrut, LPS Mulai Takut LPS Bayar Rp 329,2 Miliar Klaim Penjaminan Nasabah Bank Bangkrut Selama 2023
Marketing Bank Swasta di Surabaya Kuras Uang Nasabah Rp 3,7 Miliar, Para Korban Ungkap Modusnya LPS: Perekonomian Indonesia Termasuk Tumbuh dengan Baik di Dunia, di Atas 5 Persen "(Mereka pakai uang sendiri untuk ekspansi) dibandingkan pinjam di bank apalagi bank luar negeri atau dana dolar karena bunga di luar negeri mahal," kata Purbaya.
"(Bunga bank, red) di sini cenderung agak naik, sehingga mereka cenderung memakai uangnya sendiri dulu sampai habis kali," lanjutnya. Jadi, ia mengatakan pertumbuhannya sekarang di angka 3,51 pesen, di bawah rata rata tadi semua. Namun, Purbaya enggan melihat penurunan tren ini sebagai suatu hal yang negatif.