Beberapa hari belakangan cukup santer adanya polemik usulan atau wacana perusahaan pelat merah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diubah menjadi koperasi. Disebut sebut usulan ini muncul dari salah satu tim pemenangan nasional Capres Cawapres. Adanya informasi tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir langsung memberikan pernyataan tegas dan menolak wacana yang dimaksud.

Pengamat sekaligus Akademisi dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai wajar apabila Erick Thohir langsung bereaksi sebagai seorang Menteri BUMN, lantaran hasil kerjanya diperdebatkan. Ditambah, yang dipertahankan Erick Thohir adalah hasil kerjanya selama menjalankan tugas sebagai pembantu Presiden. "Tidaklah mudah, mengelola mega korporasi yang sekarang sudah berkontribusi kepada negara melalui dividen sekitar Rp82 triliun, terbesar sepanjang sejarah," ucap Ujang dalam keterangannya, dikutip Jumat (9/2/2024).

Pengamat Sebut Wajar Jika Erick Thohir Pasang Badan dan Tak Setuju BUMN Diubah Jadi Koperasi Erick Thohir Tak Setuju BUMN Diubah Jadi Koperasi, Pengamat Sebut Wajar: Tidak Mudah Mengelolanya Erick Thohir Sebut BUMN Gelar Program Gagasan Eco untuk Insan BUMN Lebih Peduli Lingkungan

Erick Thohir Sebut BUMN Gelar Program Gagasan Eco untuk Insan BUMN Lebih Peduli Lingkungan Erick Thohir Sebut BUMN Gelar Program Gagasan Eco untuk Insan BUMN Lebih Peduli Lingkungan Erick Thohir Pasang Badan Indonesia Kalah dari Uzbekistan, Wasit Disinggung? Fokusnya Langsung Beda

Erick Thohir Sebut Program Bersih bersih BUMN Belum Usai, Operasional dan Kinerjanya Diawasi BPKP Anak Buah Erick Thohir Sebut Kementerian BUMN Turut Soroti Masalah Polusi Udara Selain itu, lanjut Ujang, Erick juga telah melakukan penyelamatan BUMN yang merugi.

Padahal, BUMN yang merugi merupakan kegagalan manajemen di masa lalu, mulai dari Maskapai Garuda Indonesia, Krakatau Steel, hingga PT Perkebunan Nusantara (PTPN). "Erick tidak pernah menyalahkan kebijakan masa lalu, tetapi Erick lebih memilih ambil inisitatif problem solving dan tuntas," ujar Ujang. "Sebagai orang yang sudah membangun hasil karya di BUMN, dan mendapat jejak digital sebuah statement dalam sebuah forum paslon, wajar kiranya jika Erick bereaksi," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pembubaran BUMN dan diganti dengan koperasi sama saja dengan memunculkan permasalahan baru. Yakni pengangguran baru sebanyak 1,6 juta orang yang merupakan pegawai BUMN. Ia menambahkan, selama puluhan tahun para karyawan BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang pertumbuhannya mencapai 5 persen. Sederet sumbangsih BUMN sebagai agen perubahan dan pada tahun 2023 telah menghasilkan deviden terbesar dalam sejarah dari BUMN ke negara senilai Rp82,1 triliun.

Menurut Erick, hal ini telah menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Erick juga memastikan saat ini, seluruh BUMN bekerja dengan baik dan penugasan penugasan yang diberikan pemerintah sudah dilakukan dengan baik. "Jika dinilai ada kekurangan, memang tidak ada yang sempurna. Tapi kita lihat hasilnya hari ini sudah terbukti bagaimana BUMN itu bisa untung Rp250 triliun, sudah memberikan kontribusi besar, kepada negara yang dipakai untuk program program yang sedang dilakukan pemerintah, seperti program kesehatan, pangan," tegas Erick.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *