Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menekankan pentingnya diplomasi ekonomi merespon nilai tukar rupiah yang tembus lebih dari Rp 16.200 per dolar AS. Nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 16.200 pada awal pekan ini. Menurut Martin, perlu dilakukan diplomasi ekonomi. Terutama dilakukan oleh menteri menteri di sektor ekonomi, yang harus aktif melakukan diplomasi ekonomi ke berbagai negara. "Terutama yang kita punya hubungan perdagangan baik kita mengekspor maupun kita mengimpor. Toh sama sama membutuhkan juga," ujar Martin saat dihubungi, Senin (22/4/2024).

Martin menekankan, solusi atas nilai tukar rupiah yang terus melemah itu bukan menumpuk atau memborong dolar. Sebab, ucap Martin, BUMN tidak mungkin diserahkan tanggungjawab untuk menstabilkan rupiah. "Itu kan kerjaan BI," tambah Martin. Martin mengingatkan, jangan gara gara kebutuhan menstabilkan rupiah, BUMN nya kemudian jadi korban juga. Sebab, BUMN butuh bahan baku dan hal terkait lain untuk dibeli dengan dolar.

"Kalau nilainya naik terus atau tidak bisa stabil dalam waktu dekat kan berpengaruh juga ke kondisi keuangan BUMN nya," tutur Martin. Nikai Tukar Rupiah Tembus Rp 16.200, DPR Sarankan Diplomasi Ekonomi Transaksi Ekonomi Selama Festival Niki Maja 2 Tembus Rp 1,92 Miliar

Rupiah Melemah Tembus Rp 16 Ribu, Mendag Zulkifli Hasan: Tidak Perlu Khawatir Nilai Tukar Rupiah di Bulan April 2024 Ditutup Melemah ke Rp 16.255 Per Dolar AS DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi demi Perdamaian di Timur Tengah

Bank Indonesia Prediksi Nilai Tukar Rupiah Akhir Tahun 2024 Menguat Jadi Rp 15.800 Per Dolar AS Imbas Nilai Tukar Rupiah Melemah, Warga Ramai ramai Jual Dolar Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengamat dan Pelaku Usaha Makassar Khawatir

Martin mendorong pemerintah perlu segera aktif melakukan diplomasi ekonomi. Kementerian Luar Negeri bergandengan tangan dengan Kementerian terkait di sektor ekonomi untuk menjalankan misi tersebut. "Kemlu harus hand in hand, misalnya dengan Kementerian perdagangan dengan Kemenperin ya yang terkait atau mungkin juga di situ dengan komitmen komitmen investasi investasi yang sudah ada," ujar Martin. "Hubungan dagang ini bisa tidak, misalnya ada hedging yang lebih baik terhadap nilai tukar atau menggunakan mata uang lain yang diterima oleh kedua belah pihak. Jadi, jangan kita jadi berurusan sama dolarnya, karena dolar menguat kepada seluruh mata uang juga. Bukan hanya Indonesia yang terganggu terhadap naiknya nilai tukar dolar itu. Jadi, jangan kemudian terjebak di perdebatan itu," tambah Martin.

Nilai tukar rupiah tampil perkasa di awal perdagangan hari ini. Senin (22/4), rupiah spot dibuka di level Rp 16.218 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah menguat 0,26 persen dibanding penutupan Jumat (19/4) di Rp 16.260 per dolar AS. Ini membuat rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *