Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sudah ada 10 ribu ultrasonografi (USG) yang disalurkan ke puskesmas. Hal ini disampaikan Jokowi dalam kunjungan kerja hari keduanya di Provinsi Jawa Tengah, ketika mengunjungi Puskesmas Toroh 1 di Kabupaten Grobogan. “Tadi saya sudah cek sistemnya bagus, alatnya ada dan ini sudah diberikan pada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia. Kita harapkan nanti semuanya punya USG sehingga kehamilan ibu dan kesehatan bayi bisa dideteksi lebih dini,” ungkapnya pada laman Kementerian Kesehatan, dikutip Selasa (23/1/2024).
Seusai peninjauan, Presiden menyampaikan bahwa secara keseluruhan pelayanan kesehatan ibu dan anak di puskesmas sudah bagus. Puskesmas telah memiliki alat USG yang digunakan untuk deteksi dini masalah kehamilan, termasuk masalah stunting atau kekurangan gizi kronis. Masalah dapat menyebabkan bayi gagal tumbuh seperti bertubuh pendek dan berat badannya kurang.
Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah juga melengkapi setiap puskesmas dan posyandu dengan alat antropometri digital. Berita Viral Pemerintah Presiden Jokowi Bagikan 10 Ribu Alat USG ke Puskesmas, Ini Tujuannya Kampanye Atasi Stunting, 10 Ribu Anak se Sulsel Makan Telur Serentak
Kemenag Libatkan 9 Ribu Penghulu dan 50 Ribu Penyuluh Agama Sukseskan Program Penurunan Stunting Masih Tersisa 300 Ribu Kursi Kereta Jarak Jauh untuk Pemudik Lebaran Zelensky Sebut Rusia akan Mobilisasi 300 Ribu Tentara ke Ukraina, Kremlin Beri Jawaban
Terpantau! Netizen Indonesia Tinggal 12 Ribu Pesan dan 300 Ribu Like di IG PSSI, Isinya bikin Bangga 300 Ribu Warga Sumbar akan Terima Bantuan Beras 10 Kg Per Bulan dari Bulog Ini Nama nama KA Diskon Tiket dan Flash Sale Lebaran: Eksekutif Rp 300 Ribu dan Ekonomi Rp 200 Ribu
Alat yang berfungsi untuk menstandardisasi pengukuran berat dan tinggi badan anak tersebut telah didistribusikan ke 300 ribu posyandu di seluruh Indonesia sejak 2022 2023. “Juga memberikan timbangan bayi yang kita berikan ke posyandu posyandu, ada 300 ribu timbangan yang sudah kita berikan. Yang sebelumnya tidak ada, semuanya sekarang diberikan timbangan. Untuk cek berat badan bayi, panjang dan semuanya,” tambahnya. Dari pengukuran tersebut, nantinya diketahui status gizi anak sejak dini, termasuk apakah kebutuhan gizinya telah terpenuhi sesuai kebutuhan atau belum.
Dari status gizi tersebut, selanjutnya dilakukan intervensi agar tidak menimbulkan sejumlah masalah gizi pada balita, seperti weight faltering atau berat badan tidak naik sesuai dengan standar, berat badan kurang, gizi kurang, gizi buruk, dan stunting. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.